CP & ATP

Fase F

Seni Patung

Capaian Umum

Pada akhir fase F peserta didik mampu mengimplementasikan konsep, keteknikan, serta kreativitas dan inovasi dalam penciptaan karya patung dengan teknik modelling, plastering, pahatan (carving), rakit (assembling), patung digital, dan reproduksi tiga dimensi, selaras dengan kebutuhan dunia kerja, serta tetap memperhatikan budaya kerja industri, seperti penerapan Kesehatan, Keselamatan dan Kerja (K3) dan Ringkas, Rapi Resik, Rawat, dan rajin (5R), aspek soft skill dan karakter.

Capaian per Elemen

Patung Modelling

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan kompetensi teknik patung modelling dari membuat model patung, pencetakan dan pengecoran dengan material permanen seperti; Semen, gipsum, lilin (wax), resin polyester (polyester resin), logam dan bahan lain yang dikehendaki. Peserta didik juga mampu menulis konsep dan pelaksanaan pembuatan patung yang meliputi; penulisan gagasan, desain patung, persiapan alat dan bahan, membuat model patung, mencetak, mengecor, finishing, pengemasan, penyajian dan manajemen patung, melalui objek pembelajaran patung organis dan geometris; figur manusia, potret atau patung binatang. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil belajarnya baik secara verbal maupun tertulis, sehingga siap bekerja atau mandiri (wirausaha) dalam bidang seni patung. Peserta didik selalu membiasakan penerapan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) pada bidang seni patung.

Patung Plastering

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengimplementasikan kompetensi pembuatan patung dengan teknik plastering dengan bahan, semen, gipsum, mill dan bahan lain yang relevan. Lingkup penguasaan materi meliputi konsep dan pelaksanaan penciptaan karya patung meliputi antara lain; desain patung, persiapan alat dan bahan, membuat patung, finishing, pengemasan, penyajian, dan manajemen patung, melalui objek pembelajaran patung organis dan geometris, figur manusia, potret, dan patung binatang. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil belajarnya baik secara verbal maupun tertulis sehingga siap bekerja atau mandiri (wirausaha) dalam bidang seni patung. Peserta didik dalam bekerja selalu membiasakan penerapan prosedur K3LH pada bidang seni patung.

Patung Pahat (carving)

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengimplementasikan kompetensi pembuatan patung teknik pahat (carving) dengan material padat jenis batu (stone carving), kayu (wood carving) atau bahan alternatif seperti; styrofoam, es batu dan buah-buahan yang bisa digunakan sebagai elemen dekorasi. Lingkup penguasaan materi meliputi; penulisan konsep, desain patung, persiapan alat dan bahan, proses pembuatan patung pahat, finishing, pengemasan, penyajian, dan manajemen patung, melalui objek pembelajaran patung atau relief organis dan geometris. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil belajarnya baik secara verbal maupun tertulis sehingga siap bekerja atau mandiri (wirausaha) dalam bidang seni patung. Peserta didik selalu membiasakan penerapan prosedur K3LH.

Patung Rakit (assembling)

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengimplementasikan kompetensi pembuatan patung teknik merakit (assembling) dengan berbagai bahan yang diambil di lingkungan sekitar menjadi satu kesatuan karya patung yang utuh. Lingkup penguasaan materi meliputi; penulisan konsep, pembuatan desain patung, persiapan alat dan bahan, proses pembuatan patung, finishing, pengemasan, penyajian, dan manajemen patung. Objek pembelajaran antara lain meliputi patung semi figuratif hingga bentuk-bentuk abstrak dengan pendalaman teknik konstruksi kayu, logam (las acetylene, argon dan listrik, teknik patri, lem), serta bahan alternatif lainnya yang sangat luas/ berbagai ragam, barang baru atau bekas seperti; plastik, besi, kertas, karton, kain, dan lain sebagainya dengan wawasan teknologi konstruksi kekinian. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil belajarnya baik secara verbal maupun tertulis, sehingga siap bekerja atau mandiri (wirausaha) dalam bidang seni patung. Peserta didik selalu menerapkan prosedur K3LH.

Patung Digital

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengimplementasikan kompetensi pembuatan patung dengan perangkat digital dengan memanfaatkan aplikasi Zbrush atau aplikasi tiga dimensi terkini lainnya yang memungkinkan untuk membuat model-model patung secara digital (digital sculpting) sebagai capaian intuitif seperti mematung dengan tanah liat melalui perangkat digital dan penguasaan tiga dimensi printing. Menguasai Lingkup pembelajarannya meliputi; Canvas, Light Box, Shelves hingga pengaplikasian tiga dimensi printing. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil belajarnya baik secara verbal maupun tertulis, sehingga peserta didik siap bekerja atau mandiri (wirausaha) dalam bidang seni patung. Peserta didik selalu menerapkan prosedur K3LH.

Reproduksi 3D

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan teknik-teknik reproduksi tiga dimensi, khususnya produk patung yang dicetak secara masal untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang banyak dengan hasil cetakan yang sama kualitasnya baik dari segi bentuk, ukuran dan material. Peserta didik mampu secara kompetitif terjun di bidang industri kreatif produk tiga dimensi baik yang fungsional (applied art) maupun produk seni murni (pure art). Peserta didik mampu melakukan, reproduksi dengan cetak (casting) bahan resin polyester (polyester resin), lilin (wax), semen, gipsum, silicone (silicon rubber), logam, dan digital tiga dimensi 3D printing. Langkah-langkah pembelajaran meliputi; persiapan alat dan bahan, penyiapan dan pembuatan cetakan, pengecoran, finishing, dan pengemasan, sedangkan proses digital 3D printing melalui langkah sebagai berikut: penyiapan alat, bahan, proses cetak, finishing, dan pengemasan. Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil belajarnya baik secara verbal maupun tertulis, sehingga siap bekerja atau mandiri (wirausaha) dalam bidang seni patung. Peserta didik selalu menerapkan prosedur K3LH.