CP & ATP

Fase F

Agribisnis Perbenihan Tanaman

Capaian Umum

Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft skills) agribisnis perbenihan tanaman yang meliputi produksi/penangkaran benih, teknik penanaman, pengelolaan pertanaman, seleksi (roguing) pemurnian, penyerbukan (polinasi), perbanyakan bibit secara vegetatif, pemanenan dan penanganan pasca panen, pengolahan benih, pengujian benih, penjaminan mutu benih sesuai kewenangan yang dimiliki, pengelolaan limbah, dan distribusi/ pemasaran benih.

Capaian per Elemen

Teknik penanaman

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan persemaian, penyiapan lahan/media, dan penanaman secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis modern dengan menerapkan prinsip genetis maupun prinsip agronomis tanaman sesuai potensi daerah.

Pengelolaan pertamanan

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pengelolaan pertanaman secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis modern yang meliputi pengelolaan air irigasi, pemupukan, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terpadu, penyerbukan (polinasi) baik selfing (serumah) maupun crossing (silang), dan/atau pemangkasan tanaman sesuai potensi daerah.

Pemanenan dan penanganan pasca panen calon benih

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pemanenan dan penanganan pasca panen calon benih secara konvensional dan/atau dengan alat mekanis modern yang meliputi teknik panen, ekstraksi biji calon benih, pengeringan, sortasi, dan grading untuk komoditas sesuai potensi daerah.

Pengelolaan benih

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pembersihan, perlakuan benih/pemberian bahan kimia (pestisida), pengemasan, dan penyimpanan benih, baik secara manual maupun menggunakan alat mekanis untuk tanaman sesuai potensi daerah.

Pengelolaan limbah hasil pertanian

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pengelolaan limbah hasil pertanian mulai dari pembuatan pupuk hijau, pembuatan kompos dengan berbagai metode dan/atau produk sampingan lainnya sesuai perkembangan teknologi.

Produksi/ penangkaran benih

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan produksi/penangkaran benih mulai dari produksi benih inbrida, hibrida, pengelolaan benih sumber, hingga sertifikasi benih tanaman sesuai potensi daerah.

Perbanyakan benih secara vegetatif

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan perbanyakan benih secara vegetatif dengan metode konvensional dan/atau alat mekanis modern seperti stek, cangkok, sambung, okulasi, dan/atau kultur jaringan (in vitro).

Pengujian benih

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pengujian benih mulai dari pengambilan contoh, pengujian standar (kadar air, kemurnian fisik, dan daya berkecambah benih), dan/atau pengujian khusus (uji hibriditas, uji viabilitas biokimia, penetapan bobot 1000 butir, uji kesehatan benih) dengan berbagai metode tanaman pangan, dan/atau hortikultura, dan/atau perkebunan.

Pendistribusian dan pemasaran benih

Pada akhir fase F, peserta didik mampu melakukan pendistribusian dan pemasaran benih mulai dari analisis peluang pasar, teknik pemasaran, teknik pemasaran, pengadministrasian hasil, hingga pemasaran secara konvensional maupun digital.