CP & ATP

Fase D (Usia mental ± 9 tahun)

Progsus Dengan Hambatan Pendengaran Tunarungu

Capaian Umum

Pada akhir fase D, peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar belakang, bunyi benda, bunyi alam sekitar, suara binatang di lingkungan sekitar, jumlah bunyi, sifat bunyi (cepat-lambat, panjang-pendek, keras lemah dan tinggi- rendah), arah bunyi, suara nama hari, bulan, bilangan, suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba, suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan secara langsung, dan bunyi bahasa berupa fonem, nama panggilan, suara unsur suprasegmental (panjang pendek, tinggi rendah, keras lemah,cepat lambat) dan jumlah suku kata, Konsonan dan kata benda, suara kelompok kata dan suara kalimat. Peserta didik mendiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa seperti kata yang kontras pada aspek bersuara- tak bersuara dan 2 kata yang mengandung konsonan getar, 2 kata yang mengandung konsonan sengau dan letup dan 2 kata yang mengandung konsonan letup dengan geser. Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi bahasa seperti pernyataan betul, pernyataan ya, pernyataan sudah, kata ganti, kata perintah, kata kerja, pernyataan salah, pernyataan tidak, pernyataan belum dan kalimat tanya, kata keterangan dan lawan kata. Peserta didik memanfaatkan bunyi yang telah diperoleh untuk komunikasi berupa kalimat perintah dan kalimat berita dengan menggunakan ABD atau tidak. Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan irama 2/4, ¾, 4/4 dan 6/8 serta irama bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama dasar dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan berbagai macam irama dasar dan irama bahasa seperti kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat larangan dan kalimat berita. Peserta didik mengidentifikasi berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna yang sebenarnya. Peserta didik melakukan kegiatan komprehensi untuk dapat memanfaatkan irama dasar dan irama bahasa untuk berkomunikasi menggunakan ABD atau tidak. Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latihan kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung atau menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterarahsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta didik melakukan pelemasan seluruh organ wicara pada bagian bibir, lidah, gigi, rahang, tenggorokan dan perut. Peserta didik melakukan latihan pernafasan melalui kegiatan meniup benda-benda kecil seperti sobekan tisu atau kertas dengan jarak yang berbeda. Peserta didik melakukan latihan pembentukan suara seperti meraban, menyadarkan suara, merasakan getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan (huruf, suku kata,kata) pada seluruh huruf vokal dan konsonan. Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung vokal /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/, bilabial tak bersuara /p/; konsonan bilabial bersuara /b/,/m/, dan /w/; konsonan dental alveola hambat tak bersuara /t/; konsonan dental alveola bersuara /d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; konsonan palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; konsonan labiodental frikatif (desisi) tak bersuara /f/; konsonan dental frikatif (desis) tak bersuara /s/; konsonan dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan konsonan dental getar bersuara /r/; konsonan palatal tak bersuara /c/; konsonan palatal hambat bersuara /j/; konsonan palatal tak bersuara /ny/; konsonan velar hambat tak bersuara /k/; konsonan velar hambat bersuara /g/; konsonan velar nasal bersuara /ng/; konsonan glottal frikatif bersuara /h/ untuk kemudian diterapkan pada pengucapan kata yang membentuk kalimat baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata. Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesiapsiagaan bencana seperti gejala alam akan adanya bencana, akibat, ancaman yang akan terjadi, menggunakan alat dan benda untuk menyelamatkan diri sendiri, Mencari pertolongan, dan cara-cara menjaga diri, simbol penyelamatan, P3K; materi tentang kesehatan reproduksi seperti materi konsep laki-laki dan perempuan, Kesetaraan Gender, materi pubertas; dan informasi-informasi aktual lainnya. Peserta didik melakukan latihan pengucapan sesuai dengan tekanan dan irama yang baik dan benar untuk berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun komunikasi total dalam pembentukan jenis atau ragam kalimat atau ragam kalimat baik dalam tahap penggunaan Subjek Predikat (SP) maupun dalam tahap Subjek, Predikat, Objek (SPO) dan Subjek, Predikat, Objek, Keterangan (SPOK) pada kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah.

Capaian per Elemen

Persepsi bunyi

Peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar belakang, bunyi benda, bunyi alam sekitar, suara binatang di lingkungan sekitar, jumlah bunyi, sifat bunyi (cepat-lambat, panjang-pendek, keras lemah dan tinggi- rendah), arah bunyi, suara nama hari, bulan, bilangan, suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba, suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan secara langsung, dan bunyi bahasa berupa fonem, nama panggilan, suara unsur suprasegmental (panjang pendek, tinggi rendah, keras lemah,cepat lambat) dan jumlah suku kata, Konsonan dan kata benda, suara kelompok kata dan suara kalimat. Peserta didik mendiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa seperti kata yang kontras pada aspek bersuara- tak bersuara dan 2 kata yang mengandung konsonan getar, 2 kata yang mengandung konsonan sengau dan letup dan 2 kata yang mengandung konsonan letup dengan geser. Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi bahasa seperti pernyataan betul, pernyataan ya, pernyataan sudah, kata ganti, kata perintah, kata kerja, pernyataan salah, pernyataan tidak, pernyataan belum dan kalimat tanya, kata keterangan dan lawan kata. Peserta didik memanfaatkan bunyi yang telah diperoleh untuk komunikasi berupa kalimat perintah dan kalimat berita dengan menggunakan ABD atau tidak.

Persepsi Irama

Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan irama 2/4, ¾, 4/4 dan 6/8 serta irama bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama dasar dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan berbagai macam irama dasar dan irama bahasa seperti kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat larangan dan kalimat berita. Peserta didik mengidentifikasi berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna yang sebenarnya. Peserta didik melakukan kegiatan komprehensi untuk dapat memanfaatkan irama dasar dan irama bahasa untuk berkomunikasi menggunakan ABD atau tidak.

Latihan Pra-Wicara

Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latihan kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung atau menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterarahsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta didik melakukan pelemasan seluruh organ wicara pada bagian bibir, lidah, gigi, rahang, tenggorokan dan perut. Peserta didik melakukan latihan pernafasan melalui kegiatan meniup bendabenda kecil seperti sobekan tisu atau kertas dengan jarak yang berbeda. Peserta didik melakukan latihan pembentukan suara seperti meraban, menyadarkan suara, merasakan getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan (huruf, suku kata, kata) pada seluruh huruf vokal dan konsonan.

Latihan Pembentukan Fonem

Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung vokal /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/, bilabial tak bersuara /p/; konsonan bilabial bersuara /b/,/m/, dan /w/; konsonan dental alveola hambat tak bersuara /t/; konsonan dental alveola bersuara /d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; konsonan palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; konsonan labiodental frikatif (desisi) tak bersuara /f/; konsonan dental frikatif (desis) tak bersuara /s/; konsonan dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan konsonan dental getar bersuara /r/; konsonan palatal tak bersuara /c/; konsonan palatal hambat bersuara /j/; konsonan palatal tak bersuara /ny/; konsonan velar hambat tak bersuara /k/; konsonan velar hambat bersuara /g/; konsonan velar nasal bersuara /ng/; konsonan glottal frikatif bersuara /h/ untuk kemudian diterapkan pada pengucapan kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata.

Komunikasi

Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesiapsiagaan bencana seperti gejala alam akan adanya bencana, akibat, ancaman yang akan terjadi, menggunakan alat dan benda untuk menyelamatkan diri sendiri, Mencari pertolongan, dan cara -cara menjaga diri, simbol penyelamatan, P3K; materi tentang kesehatan reproduksi seperti materi konsep laki-laki dan perempuan, kesetaraan gender, materi pubertas; dan informasi-informasi aktual lainnya. Peserta didik melakukan latihan pengucapan sesuai dengan tekanan dan irama yang baik dan benar untuk berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun komunikasi total dalam pembentukan jenis atau ragam kalimat atau ragam kalimat baik dalam tahap penggunaan Subjek Predikat (SP) maupun dalam tahap Subjek, Predikat, Objek (SPO) dan Subjek, Predikat, Objek, Keterangan (SPOK) pada kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah.