CP & ATP

Fase B (Usia mental ± 8 tahun)

Progsus Dengan Hambatan Pendengaran Tunarungu

Capaian Umum

Pada akhir fase B, peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar belakang, suara binatang di lingkungan sekitar, jumlah bunyi, sifat bunyi (cepat-lambat, panjang-pendek, keras lemah dan tinggirendah), arah bunyi, suara nama hari, bulan, bilangan. Peserta didik mendiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa seperti kata yang kontras pada aspek bersuara- tak bersuara dan 2 kata yang mengandung konsonan getar. Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi bahasa seperti kata ganti, kata kerja, pernyataan salah, pernyataan tidak, pernyataan belum dan kalimat tanya. Peserta didik memanfaatkan setiap bunyi untuk komunikasi dengan menggunakan ABD atau tidak sebatas sisa pendengaran. Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan, irama, birama lagu 3/4, 4/4 dan 6/8 serta irama bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama dasar dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan berbagai macam irama dasar dan irama bahasa seperti irama kalimat tanya dan kalimat larangan. Peserta didik mengidentifikasi berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna yang sebenarnya. Peserta didik melakukan komprehensi irama dasar dan irama bahasa untuk berkomunikasi menggunakan ABD atau tidak. Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latihan kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung atau menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterarahsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara pada bagian gigi melalui kegiatan menunjukkan gigi, menggigit bibir bawah, dan menggerakkan gigi seperti orang kedinginan. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara rahang melalui kegiatan membuka dan menutup rahang dengan gerakan yang teratur dan tepat; menggerakkan ke kiri dan kekanan, lalu memutar secara horizontal. Peserta didik melakukan latihan pernafasan dengan meniup tisu dari jarak yang berbeda. Peserta didik melakukan latihan pembentukan suara sperti meraban, menyadarkan suara, merasakan getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan (huruf, suku kata, kata) pada huruf alveolar seperti /t/, /d/, /n/, /l/, /s/, /z/, /r/ serta huruf labiodental seperti /f/. Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung vokal konsonan dental alveola hambat tak bersuara /t/; konsonan dental alveola bersuara /d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; konsonan palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; konsonan labiodental frikatif (desisi) tak bersuara /f/; konsonan dental frikatif (desis) tak bersuara /s/; konsonan dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan konsonan dental getar bersuara /r/ untuk kemudian diterapkan pada pengucapan kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata. Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesiapsiagaan bencana seperti ancaman yang akan terjadi dan Mencari pertolongan; materi tentang kesehatan reproduksi seperti Konsep perempuan dan laki-laki serta Kesetaraan Gender dalam konsep sederhana; materi tentang hobi dan informasi-informasi aktual lainnya. Peserta didik melakukan latihan pengucapan sesuai dengan tekanan dan irama yang baik dan benar untuk berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun komunikasi total dalam pembentukan jenis atau ragam kalimat tanya dimana dan berapa dan kapan dengan penggunaan pola Subjek, Predikat, dan Objek.

Capaian per Elemen

Persepsi bunyi

Peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar belakang, suara binatang di lingkungan sekitar, jumlah bunyi, sifat bunyi (cepat-lambat, panjangpendek, keras lemah dan tinggi- rendah), arah bunyi, suara nama hari, bulan, bilangan. Peserta didik mendiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa seperti kata yang kontras pada aspek bersuara- tak bersuara dan 2 kata yang mengandung konsonan getar. Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi bahasa seperti kata ganti, kata kerja, pernyataan salah, pernyataan tidak, pernyataan belum dan kalimat tanya. Peserta didik memanfaatkan setiap bunyi untuk komunikasi dengan menggunakan ABD atau tidak sebatas sisa pendengaran.

Persepsi Irama

Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan, irama, birama lagu 3/4, 4/4 dan 6/8 serta irama bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama dasar dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan berbagai macam irama dasar dan irama bahasa seperti irama kalimat tanya dan kalimat larangan. Peserta didik mengidentifikasi berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna yang sebenarnya. Peserta didik melakukan komprehensi irama dasar dan irama bahasa untuk berkomunikasi menggunakan ABD atau tidak.

Latihan Pra-Wicara

Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latihan kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung atau menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterarahsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara pada bagian gigi melalui kegiatan menunjukkan gigi, menggigit bibir bawah, dan menggerakkan gigi seperti orang kedinginan. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara rahang melalui kegiatan membuka dan menutup rahang dengan gerakan yang teratur dan tepat; menggerakkan ke kiri dan kekanan, lalu memutar secara horizontal. Peserta didik melakukan latihan pernafasan dengan meniup tisu dari jarak yang berbeda. Peserta didik melakukan latihan pembentukan suara sperti meraban, menyadarkan suara, merasakan getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan (huruf, suku kata, kata) pada huruf alveolar seperti /t/, /d/, /n/, /l/, /s/, /z/, /r/ serta huruf labiodental seperti /f/.

Latihan Pembentukan Fonem

Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung vokal konsonan dental alveola hambat tak bersuara /t/; konsonan dental alveola bersuara /d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; konsonan palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; konsonan labiodental frikatif (desisi) tak bersuara /f/; konsonan dental frikatif (desis) tak bersuara /s/; konsonan dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan konsonan dental getar bersuara /r/ untuk kemudian diterapkan pada pengucapan kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata.

Komunikasi

Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesiapsiagaan bencana (ancaman yang akan terjadi dan Mencari pertolongan), materi tentang kesehatan reproduksi (Konsep perempuan dan laki-laki serta Kesetaraan Gender) dalam konsep sederhana, materi tentang hobi dan informasi-informasi aktual lainnya. Peserta didik melakukan latihan pengucapan sesuai dengan tekanan dan irama yang baik dan benar untuk berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun komunikasi total dalam pembentukan jenis atau ragam kalimat tanya dimana dan berapa dan kapan dengan penggunaan pola Subjek, Predikat, dan Objek (SPO).