CP & ATP

Fase C

Pendidikan Agama Khonghucu Dan Budi Pekerti

Capaian Umum

Pada akhir Fase C, Pelajar memahami dan menerapkan pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. Pelajar menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia dan toleran terhadap perbedaan. Dalam elemen Sejarah Suci, peserta didik meyakini Wahyu Tian yang diterima oleh para Nabi dan raja suci, menceritakan kisah nabi purba dan raja suci penerima wahyu Tian dan karya-karya yang ditemukannya, menjelaskan sejarah perkembangan agama Khonghucu di Indonesia sejak lahirnya Tionghoa Hwe Koan sebagai organisasi/kelembagaan Khonghucu di Indonesia sampai dengan sejarah perkembangan organisasi MATAKIN di Indonesia, mengenal tokoh-tokoh agama Khonghucu: Dong Zhong Shu serta sumbangsih pemikirannya, dan menjelaskan sejarah dan makna Salam Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De. Pada elemen Kitab Suci, peserta didik menemukan ayat-ayat dalam kitab Sishu yang menjelaskan Nabi sebagai Mu Duo Tian, menerapkan ayat ‘di empat penjuru lautan semua saudara’ dalam pergaulan dengan teman lintas agama dan suku, menemukan ayat suci dalam kitab Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air, dan menjelaskan ayat suci tentang Si Wu (Empat Pantangan). Dalam elemen Keimanan, peserta didik meyakini bahwa sembahyang adalah pokok dari agama, meyakini keimanan dalam agama Khonghucu baik dari arti iman berdasarkan karakter huruf maupun pengakuan iman yang pokok umat Khonghucu (Cheng Xin Zhi Zhi), meyakini Hukum Yin Yang sebagai dasar hukum alam semesta, menjelaskan konsep Tiga Dasar Kenyataan (San Cai) Tian, Di, Ren, meyakini sifat- sifat Tian yang Yuan, Heng, Li, Zhen, meyakini Salam Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De sebagai salam yang diperkenankan Tuhan, dan meyakini dengan bersembahyang maka akan mendapatkan berkah dari Tuhan dan Para Leluhur. Pada elemen Tata Ibadah, peserta didik menjelaskan hari raya/sembahyang agama Khonghucu dan nilai-nilai persembahyangan kepada Tian dan Leluhur (Qing Ming, hari persaudaraan, Xin Chun/tahun baru Yinli, Jing Tian Gong, Duan Yang, Dongzhi, Zhong Qiu. mengidentifikasi berbagai perlengkapan sembahyang di altar Nabi Kongzi, menyusun perlengkapan (piranti) pada altar Nabi Kongzi pada saat kebaktian di Litang/Miao, melakukan sembahyang memuliakan Para Shen Ming di Miao/Kelenteng, mempraktekan cara membersihkan peralatan sembahyang dengan baik dan benar, menjelaskan waktu persembahyangan sesuai dengan peredaran musim, dan menjelaskan Makna Hari Wafat Nabi Kongzi. Dan pada elemen Perilaku Junzi, peserta didik menunjukkan sikap mencintai sesama manusia dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, menunjukkan pribadi yang luhur yang cinta tanah air sesuai prinsip dimana kita hidup di situ kita wajib mengabdi, menunjukan sikap kompak dan saling mendukung tanpa memandang latar belakang agama, suku, golongan sesuai prinsip ‘Apabila diri sendiri ingin maju maka bantulah orang lain untuk maju’, menunjukkan sikap mencintai sesama, menunjukkan sikap hidup tepa salira dan harmonis sebagai cara menempuh jalan suci di dunia, menunjukkan cara praktik belajar dengan berdiskusi dan menghargai pendapat orang lain sesuai prinsip pengajaran yang dilakukan oleh Nabi Kongzi dengan murid-muridnya, menunjukkan sikap semangat belajar tidak merasa jemu dan mengajar tidak merasa lelah, melakukan kegiatan atau membuat karya terkait dengan kebersihan lingkungan, pelestarian alam dengan teman yang berbeda agama, kunjungan ketempat ibadah agama lain sebagai wujud syukur dan bakti kepada San Cai, dan mempraktekkan salah satu prinsip Si Wu dari Wu Lun dalam keseharian.

Capaian per Elemen

Sejarah Suci

Peserta didik meyakini Wahyu Tian yang diterima oleh para Nabi dan raja suci, menceritakan kisah nabi purba dan raja suci penerima wahyu Tian dan karya-karya yang ditemukannya, menjelaskan sejarah perkembangan agama Khonghucu di Indonesia sejak lahirnya Tionghoa Hwe Koan sebagai organisasi/ kelembagaan Khonghucu di Indonesia sampai dengan sejarah perkembangan organisasi MATAKIN di Indonesia, mengenal tokoh-tokoh agama Khonghucu: Dong Zhong Shu serta sumbangsih pemikirannya, dan menjelaskan sejarah dan makna Salam Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De.

Kitab Suci

Peserta didik menemukan ayat-ayat dalam kitab Sishu yang menjelaskan Nabi sebagai Mu Duo Tian, menerapkan ayat ‘di empat penjuru lautan semua saudara’ dalam pergaulan dengan teman lintas agama dan suku, menemukan ayat suci dalam kitab Sishu dan Wujing yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air, dan menjelaskan ayat suci tentang Si Wu (Empat Pantangan).

Keimanan

Peserta didik meyakini bahwa sembahyang adalah pokok dari agama, meyakini keimanan dalam agama Khonghucu baik dari arti iman berdasarkan karakter huruf maupun pengakuan iman yang pokok umat Khonghucu (Cheng Xin Zhi Zhi), meyakini Hukum Yin Yang sebagai dasar hukum alam semesta, menjelaskan konsep Tiga Dasar Kenyataan (San Cai) Tian, Di, Ren, meyakini sifat-sifat Tian yang Yuan, Heng, Li, Zhen, meyakini Salam Kebajikan Wei De Dong Tian dan Xian You Yi De sebagai salam yang diperkenankan Tuhan, dan meyakini dengan bersembahyang maka akan mendapatkan berkah dari Tuhan dan Para Leluhur

Tata Ibadah

Peserta didik menjelaskan hari raya/sembahyang agama Khonghucu dan nilai-nilai persembahyangan kepada Tian dan Leluhur (Qing Ming, hari persaudaraan, Xin Chun/tahun baru Yinli, Jing Tian Gong, Duan Yang, Dongzhi, Zhong Qiu. mengidentifikasi berbagai perlengkapan sembahyang di altar Nabi Kongzi, menyusun perlengkapan (piranti) pada altar Nabi Kongzi pada saat kebaktian di Litang/ Miao, melakukan sembahyang memuliakan Para Shen Ming di Miao/Kelenteng, mempraktekan cara membersihkan peralatan sembahyang dengan baik dan benar, menjelaskan waktu persembahyangan sesuai dengan peredaran musim, dan menjelaskan Makna Hari Wafat Nabi Kongzi

Perilaku Junzi

Peserta didik menunjukkan sikap mencintai sesama manusia dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, menunjukkan pribadi yang luhur yang cinta tanah air sesuai prinsip dimana kita hidup di situ kita wajib mengabdi, menunjukan sikap kompak dan saling mendukung tanpa memandang latar belakang agama, suku, golongan sesuai prinsip ‘Apabila diri sendiri ingin maju maka bantulah orang lain untuk maju’, menunjukkan sikap mencintai sesama, menunjukkan sikap hidup tepa salira dan harmonis sebagai cara menempuh jalan suci di dunia, menunjukkan cara praktik belajar dengan berdiskusi dan menghargai pendapat orang lain sesuai prinsip pengajaran yang dilakukan oleh Nabi Kongzi dengan murid-muridnya, menunjukkan sikap semangat belajar tidak merasa jemu dan mengajar tidak merasa lelah, melakukan kegiatan atau membuat karya terkait dengan kebersihan lingkungan, pelestarian alam dengan teman yang berbeda agama, kunjungan ketempat ibadah agama lain sebagai wujud syukur dan bakti kepada San Cai, dan mempraktekkan salah satu prinsip Si Wu dari Wu Lun dalam keseharian.