CP & ATP

Fase D

Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti

Capaian Umum

Pada akhir Fase D, peserta didik menyadari dan mensyukuri diri sebagai citra Allah, sebagai laki-laki atau perempuan, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, untuk mengembangkan diri melalui peran keluarga, sekolah, teman, masyarakat dan Gereja dengan meneladani pribadi Yesus Kristus, sehingga terpanggil untuk mengungkapkan imannya dalam kehidupan menggereja (melalui kebiasaan doa, perayaan sakramen dan terlibat secara aktif di dalam kehidupan menggereja); serta mewujudkan imannya dalam hidup bermasyarakat (melaksanakan hak dan kewajiban, bersikap toleran, dan menghormati martabat manusia).

Capaian per Elemen

Pribadi Peserta Didik

Peserta didik mampu memahami manusia sebagai citra Allah yang unik, dan sederajat, baik sebagai perempuan ataupun laki-laki, yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, sehingga bangga dan bersyukur. Peserta didik menyadari dirinya yang tumbuh dan berkembang berkat peran keluarga, teman, sekolah dan Gereja.

Yesus Kristus

Peserta didik mengenal dan memahami pribadi Yesus yang berbelas kasih dan pengampun sehingga mampu membangun relasi dengan-Nya. Peserta didik mampu memahami pribadi dan karya Yesus sebagai pemenuhan janji Allah, yang mewartakan Kerajaan Allah melalui sabda, tindakan, dan mukjizat-Nya; yang memanggil dan mengutus para murid-Nya, mengalami sengsara, wafat dan kebangkitan serta naik ke surga, selanjutnya mengutus Roh Kudus yang memberi daya dan kekuatan bagi para murid.

Gereja

Peserta didik memahami Gereja sebagai komunitas yang hidup, yang melakukan berbagai karya, dan menjadi tanda dan sarana keselamatan serta mewujudkan sakramen keselamatan, melalui sakramen Inisiasi dan Sakramen Penyembuhan. Pada akhirnya Peserta didik dapat mewujudkan dalam hidupnya sehari-hari sebagai murid-murid Yesus dan anggota Gereja. Peserta didik mampu memahami makna Sakramen Perkawinan, Sakramen Tahbisan, dan membangun masa depan.

Masyarakat

Peserta didik mewujudkan imannya melalui upaya membangun kehidupan bersama berlandaskan pada Kebebasan sebagai Anak-anak Allah dan Sabda Bahagia. Peserta didik mengimani Allah sebagai sumber keselamatan yang sejati dan menanggapinya dalam kebersamaan dengan jemaat serta meneladan Maria; beriman di tengah masyarakat dengan mewujudkan hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja dan masyarakat, menghargai keluhuran martabat manusia dengan mengembangkan budaya kehidupan, mengembangkan keadilan dan kejujuran, bersahabat dengan alam; beriman dengan membangun persaudaraan dengan semua orang berdasar sikap Gereja Katolik terhadap agama dan kepercayaan lain sehingga dapat membangun kebersamaan. Akhirnya peserta didik dapat mewujudkan makna iman dalam perilaku hidupnya sehari-hari, karena iman tanpa perbuatan adalah mati.