CP & ATP

Fase D

Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti

Capaian Umum

Pada akhir Fase D, peserta didik dapat menguraikan upaweda, wedangga dan jyotisa dalam kerangka pemahaman umat Hindu pada kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik memahami konsep atman serta kemahakuasaan Hyang Widhi sebagai asta aiswarya yang berkaitan dengan jalan menuju Hyang Widhi. Kemudian, peserta didik dalam aspek susila mampu memahami konsep tri hita karana, catur purusartha, panca yama, dan nyama bratha untuk membentuk karakter dalam rangka pembentukan jati diri. Selain itu, peserta didik mampu memahami sejarah perkembangan Agama Hindu di Asia, yang dalam penjabarannya memuat tentang ajaran Weda, kepemimpinan, ritual keagamaan (yājña). Dan peserta didik juga mampu memahami budaya hidup sehat dari sudut pandang kitab suci Weda serta dharma gita sesuai dengan kearifan lokal.

Capaian per Elemen

Sraddha dan Bhakti

Peserta didik dapat, menerapkan dan mengaplikasikan asta asiwarya dan catur marga dalam kehidupan sosial keagamaan. Hal ini dilakukan untuk melatih dirinya untuk memahami akan kecintaanya kepada Hyang Widhi Wasa dan menerapkanya dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat.

Susila

Peserta didik dapat menerapkan, menilai dari tri hita karana, catur purusartha dan panca yama dan nyama sebagai aplikasi nilai-nilai susila untuk diterapkan dalam kehidupan untuk keseimbangan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam agar terbentuk pribadi yang unggul.

Acara

Peserta didik dapat menganalisis dan mengidentifikasi bentuk kearifan lokal kaitannya dengan nilai-nilai budaya bangsa dan kebangsaan. Hal ini dilakukan untuk melestarikan budaya daerah dan penerapan nilai keagamaan Hindu di Nusantara.

Kitab suci Weda

Peserta didik dapat menganalisis kitab suci Hindu bagian upaweda, wedangga dan jyotisa dengan penerapan tri kerangka Hindu (tattwa, susila dan acara) sebagai pedoman kehidupan pada lingkup keluarga.

Sejarah

Peserta didik dapat menganalisis kontribusi sejarah Hindu dalam perkembangan kekinian. Peserta didik dapat menjadikan sejarah sebagai sumber pembelajaran positif pada kehidupan kekinian dan berupaya melestarikan peninggalan sejarah dan kebudayaan Hindu di Indonesia.